Perlukah City Branding
Dari mana orang mengenal anda? Tentu jawabannya dari nama kita dan semua orang pasti setuju dengan jawaban itu, karena nama akan selalu mengingatkan tentang diri kita. Lalu dari mana orang tau siapa diri kita? Tentu kita harus selalu memperkenalkan tentang siapa identitas diri kita, pekerjaan atau apapun yang sedang kita jalani atau apa yang sedang dilakukan. Jabatan, pekerjaan, usaha atau apa yang sedang kita handle akan selalu melekat pada diri kita, Begitu kenalan dengan seseorang yang disebut pasti nama terlebih dahulu, baru kemudian ditanya apa pekerjaan. Begitu menyebut jati diri kita sebagai seorang pemilik hotel dengan brand “ Alamnsour” misalnya maka orang yang baru dikenal tadi akan langsung memprogram dan menyimoan memorinya misal pak burhan hotel fantastic dan kedepannya itu akan selalu teringat dalam pikirannya. Begitu mencari di handphonenya dan mencari pak anas zulham, sedang dihp nya banyak nama anas, maka yang teringat adalah spesialnya yaitu anas hotel Almansour. Inilah yang membedakan dengan nama orang lain, nama boleh sama tapi positioningnya beda, atau penanda khusunya yang akan membedakannya yaitu owner hotel Alamsour. Maka secara tidak langsung pak Anas tadi sudah membranding dirinya, apalagi hotelnya dibuat lebih spesial dengan konsep syariah. Misal The Almansour Shariah Hotel, maka pak anas tadi telah menetapkan dirinya dengan tepat, yaitu owner hotel syariah dan membuat lebih spesifik lagi, sehingga siapapun yang mengenal pak anas akan langsung teringat..ohh pak anas owner hotel syariah itu ya... Nahh ternyata pak anas ini sedang menebarkan brand awerenes pada orang orang dan dengan smartnya,pak anas telah menganchor pikiran orang orang dan secara tidak langsung dua brand telah ditebarkan yaitu personal branding dan product branding. Mengarah kepada product branding, dapat dipastikan setiap product wajib memiliki brand, ini adalah hukumnya wajib muakat atau wajib yang sangat sangat dianjurkan,apa jadinya jika suatu product tanpa ada brand? Hellowwww apa kata dunia??????? Pasti orang tidak akan mengenal dan tidak tau sama sekali, lalu orang akan memberikan nama sesuai dengan dengan apa yang ada dipikirannya, atau suka suka namanya, bisa dibayangkan jika kita memiliki suatu product, misal suatu produk olahan yang tanpa brand, maka setiap orang yang melihatnya persepsinya akan berbeda beda, menyebutkan brand nya sesuai dengan apa yang ada dibenak dan pikiran mereka. Disinilah letak dan sangat perlunya Brand suatu product, dan jika sudah memilikinya, itupun nama brand harus bisa menampilkan atau disesuaikan dengan apa yang menjadi content atau isi yang diharapkan bisa langsung dengan mudah diingat oleh konsumen. Brand harus lebih spesifik dan mudah diaplikasikan sehingga mudah meng anchor atau langsung menjangkar pada pikiran konsumen, jadi konsumen akan selalu mengingatnya karena brand kita memiliki sesuatu yang menarik dan different atau berbeda atau memiliki perbedaan yang membuat orang mudah dan akan selalu mengingatnya, Sehingga sampai kapanpun walau ada banyak product yang sama, dikarenakan kita memiliki sesuatu yang unik dan menarik itulah sebagai point penting kemenangan brand kita. Teringat Profesor Kwok dari singapore, sewaktu saya belajar di ITIS singapore, dia mengatakan bahwa strategi suatu product supaya memiliki, positioning adalah dengan menggunakan konsepnya yaitu, Tobe Number One Only One Jika suatu product sudah memiliki banyak kompetitor maka bagaimana melakukan hal yang terbaik dan harus memiliki diferensiasi atau suatu penanda yang berbeda dengan yang lainnya serta product tersebut harus memiliki kekuatan brand serta memiliki kualitas yang baik sehingga product kita menjadi yang terbaik dan menjadi yang nomor satu, bisa dari brandnya yang mendominasi atau memang kualitas product nya yang super sekali. Dan akan lebih baik lagi adalah jika product kita hanya satu satunya tidak ada yang lain, maka akan sangat mudah untuk menjadikan suatu product untuk dijual, dan mungkin katena hanya ada satu satunya product kita untuk memberikan brand itupun akan sangat mudah, dan inilah sebenarnya strategi yang sangat dicari oleh siapapun. Setelah kita review tentang suatu brand product , maka kita meningkat pada suatu product yang lebih besar yaitu bagaimana membranding suatu daerah? Apa itu kabupaten dan kota. Jika suatu daerah menginginkan menjadi sesuatu yang memiliki bergaining power atau kekuatan tawar menawar dalam memperkenalkan kabupaten atau kota, sehingga impactnya akan memberikan dampak positif ke suatu daerah dan juga masyarakat sekitarnya. Apalagi menginginkan daerah tersebut dikenal dan siapapun akan termindset kearah daerah yang kita miliki, lalu daerah tersebut akan menjadikan suatu tujuan pelancong. Sehingga siapapun akan selalu teringat akan apa, bagaimana dan dimana daerah tersebut, dengan hanya memberikan suatu nama atau suatu Brand pada suatu daerah. Jika hal tersebut diinginkan oleh suatu daerah maka jawabannya adalah dengan membranding suatu daerah itulah CITY BRANDING. Ternyata tidak hanya product yang perlu dibranding, bahkan kabupaten atau kota juga perlu, diharapak dengan adanya suatu branding terhadap suatu daerah maka akan memiliki suatu penanda dan pisitioning. Bagaimana kabupaten atau kota tersebut? Apa yang ada didaerah tersebut? Bagaimana caranya ke daerah tersebut? Apa hal yang menarik sehingga wajib dikunjungi kedaerah tersebut? Tempat apa yang selalu membikin orang untuk kembali lagi? Hal yang termudah seperti apa sehingga orang akan selalu mengingatnya? Sehinga akan selalu disampaikan kepada orang lain, atau the power of mouth..maka efekknya akan mengelinding sehingga memiliki kekuatan yang besar menjadikan suatu daerah memiliki kekhususan, dan secara tidak langsung akan memberikan impact yang luas. Disinilah perlunya city branding, yang akan memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu kabupaten atau kota, dengan sudah membranding maka tujuan yang diharapkan suatu kota akan menjadi tujuan inevstasi, destinasi wisata dan mudah diingat oleh siapapun. Atau dengan bahasa mudahnya adalah penjadi pengingat, atau positioning power, sehingga seseorang akan minded dengan suatu daerah. Hal yang paling mudah adalah, apa yng ada dibenak atau dipikiran kita jika ingin mengetahui tentang ukir ukiran jati? Maka secara otomatis kita akan menjawab kabupaten JEPARA. Apa yang akan terpikir secara spontan jika suatu daerah itu menjalankan syariat islam? Maka akan secara otomatis akan menjawab serambi mekkah yaitu ACEH. Tapi dengan hanya seperti itu saja apakah cukup? Lalu itu disebut city branding ? Untuk membranding suatu daerah diperlukan beberapa komponen untuk membentuk stigma atau membentuk awerenes terhadap citra kota atau sebagai identitas suatu kota. Salah satunya adalah branding ini sisi mana dulu yang akan diexplore? Kalau bahasa bisnisnya dalam suatu strategi perusahaan, main core bisnisnya apa? Sebagai induk perusahaan, lalu baru menyentuh kesisi side corenya sebagai penunjang perusahaan tersebut. Begitu juga dalam membranding suatu daerah, contoh daerah yang fokus dengan branding sangat sukses adalah jember, dengan konsistensinya membranding sebagai kota karnaval, sehingga secara kontinyu mengadakan JEMBER FASHION CARNAVAL. Maka dengan cara tersebut sekali menembak akan berimpact pada beberapa sasaran tembak dan secara luas akan menggema. Yang pertama mereka membidik dengan satu sasaran yaitu menggaungkan jember sebagai kota karnaval yang unik, asyik dan sangat berbeda dengan kota atau daerah lainnya. Yang kedua citra kotanya akan terbranding secara otomatis menjadi destinasi wisata karnaval, bahkan akan tersentrum atau menjadi magnet sebagai pusat pembelajaran daerah lain untuk menirunya, dan setiap ada kegiatan karnaval, apa yang terjadi? Tingkat hunian hotel melonjak drastis, kunjungan kedaerah tersebut menjadi meningkat, dengan adanya semakin ramai kujungan maka akan meningkat juga transaksi bisnis dari semua lini masyarakat akan merasakanyna, atau disebut multi efect , mengena kesemua sisi bisnis mulai dari perhotelan, penerbangan, angkutan tour and travel, tempat wisata, pusat kuliner, pusat jajanan khas oleh oleh, tour gauide, event organizer , bahkan yang terkecil pun akan kena dampak acara tersebut, kios, cinderamata, bisnis jasa fotografi dan masih banyak lainnya. Bahkan dengan kunjungan wisatawan yang meningkat maka daerah tersebut bisa dijadikan referensi sebagai daerah investasi. Salah satu bentuk pemasaran kota yang sedang berkembang saat ini adalah pemberian citra kota atau city branding dan berkolerasi dengan perkembangang PARIWISATA. Ketiga dengan semakin dikenalnya suatu daerah maka secara langsung akan mendongkrak tujuan pariwisata, kenapa bisa demikian? Disaat berlangsungnya gawean besar karnaval tersebut, maka pihak tour operator akan memberikan paket paket wisata kepada para tamu,selama para tamu menginap di daerah tersebut dalam melihat karnaval, maka mau tidak mau mereka ingin menikmati suasana pemandangan ataupun wisata yang menarik, disinilah banyak pihak akan diuntungkan, Dengan dibuatnya paket wisata maka tour operator akan untung, guide, bisnis angkutan, tempat rekreasi juga untung, kuliner, cinderamata, oleh oleh khas daerah dan semua akan merasakan manfaatnya. Itu baru beberapa saja manfaat yang akan dirasakan dan masih banyak hal lain yang bisa disinergikan. Begitu juga daerah daerah lain jika ingin dijadikan sebagai tujuan pariwisata harus membranding diri dengan apa yang menjadi MAINCORE utama yang akan dijual kepada para pelancong sehingga memudahkan atau langsung terpatri dipikirannya. Jika seseorang menginginkan pergi kesuatu daerah tujuan wisata misalnya diving maka dalam pemikirannya atau mindsetnya langsung tertuju ke RAJA AMPAT Papua karena daerah itu sudah membranding sebagai The Beautiful Paradise Diving in World. Itu salah satu strategi yang bisa diaplikasikan pada suatu wilayah seperti Negara, Provinsi, Kabupaten, atau Kota untuk memiliki bergaining power atau kekuatan tawar newar yang kuat dan supaya dapat dikenal secara global. Cara dan usaha ini yang disebut sebagai City Branding. Atau secara aplikasinya adalah Sebuah daerah membutuhkan Brand yang kuat. City Branding adalah indentitas, symbol, logo, atau merk yang melekat pada suatu daerah, sebagai building karakter suatu kabupaten atau kota, sehingga daerah tersebut akan menampilkan citranya yang ingin ditonjolkan kepada publik atau global. Dengan memiliki suatu brand maka suatu daerah memilii visi dan misi yang jelas dan publikpun akan mudah mengingatnya secara tepat, brand akan menampilkan apa yang diinginkan suatu daerah, maunya kemana dan seperti apa? Dengan telah menentukan maincore dan side core suatu daerah telah memiliki konsep mau dibawa kemana suatu daerah? Apakah memang dengan pariwisatanya yang dijadikan sebagai andalan? Ataukah fokus atau dominan pada industrinya? Atau lebih pada pertaniannya? Atau pada perikanan ? atau pada kehutanan ? atau maritim? Potensi dan keunggulan yang dimiliki kota akan teridentifikasi dengan jelas, baik yang bersifat produk, jasa, maupun budaya ataupun industri. Perencanaan dan pembangunan kedepan akan mengarah dan fokus, karena memiliki tujuan membangun image kota yang jelas, disertai dengan kriteria dan tahapan yang jelas dan terukur. Dengan kata lain, city brand dapat menjadi guide pembangunan kota. Karena sudah menentukan tujuan awalnya mana yang main core nya dan mana yang side corenya semua akan bisa saling sinergi untuk kemajuan daerah tersebut. Dengan mengetahui hal tersebut, maka daerah tidak akan salah menentukan arah tujuan pembangunan, mau dibawa kemana? Mis kalau suatu daerah tersebut potensi yang terbesar adalah maritim atau kelautan maka akan lebih baik maincore pembangunannya ada di kelautan dan side core nya ada di pariwisata sebagai penujang dan saling sinergi. Dengan sudah menentukan positioning daerah tersebut maka Publik tanpa perlu dijelaskan akan langsung mudah mengakses suatu daerah dengan langsung bisa menilai apa daerah tersebut yang ditonjolkan. Disinilah salah satu peran dari city branding. Jadi peran branding sangat diperlukan oleh suatu daerah, ini adalah preiview secara global belum ke spesifikasinya. Semakin brand suatu daerah dikenal maka semakin positioningnya semakin bagus, artinya acnchor atau semakin menancap, semakin menjangkar ke semua kalangan. City branding ikut ibarat memoles kemasan menjadi lebihh indah, lebih bermakna dan memiliki arti yang terkarakter dari suatu product, disini adalah kabupaten atau kotanya sebagai objeknya. Hal yang menarik dari pengalaman penulis adalah disaat wisata ke new zealand. Sebelum ke new zealand saya selalu melihat diinternet BRANDING mereka yaitu NEW ZEALAND 100% PURE Begitu membaca tulisan tersebut maka yang ada dalam benak dan pikiran saya adalah, new zealand menjual alamnya dengan konsep murni alami, dan dalam imaginasi saya adalah pegunungan, danua, goa dan alamnya yang sangat indah. Dan itu akan selalu terpatri dalam pikiran saya, jika suatu saat ada temen temen tanya mencari referensi maka saya secara otomatis akan langsung teringat dengan new zealand yang menjual pariwisatanya dengan alam yang indah. Itu main core dari new zealand, sedangkan side corenya adalah, sebagai pternakan biri biri terbesar, lalu perkebunan anggur serta perkebunan kiwinya, dan dimana mana logo atau lambangnya adalah daun pakis dan hewan kiwinya. Dalam hati saya kalau bunga pakis banyak banget diindonesia, tapi karena mereka dapat mengemas dengan sangat baik, dan brandnnya yang kuat untuk dijual. Jadi city branding ternyata sangat diperlukan oleg daerah yang ingin memiliki bargaining power dalam positioning di era global ini, jika belum memilikinya maka jadilah daerah yang belum bisa memaksimalkan dirinya sendiri, ibarat orang tanpa nama, ibarat produk tanpa merk. By Anas Zulham Almansour Indonesian Motivator Expert di city branding l branding destination l personal branding.lMarketing communication AnAZ Personality POWER Pengembangan kepribadian WA : 08995051553 Email : [email protected] Fanpage FB : Motivator Super POWER Twitter : @MotivatorPower IG : @Motivator_Super_Power Web : http://motivatorsuper.weebly.com
0 Comments
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |